nusakini.com-- “Indonesia – EFTA CEPA adalah peluang untuk dorong peningkatan perdagangan bilateral Indonesia dengan Liechtenstein dan sub-kawasan EFTA,” kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, seusai pertemuan bilateral dengan Menlu Liechtenstein, Aurelia Frick, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York, Senin(18/9) waktu setempat.

Menlu RI menyambut baik tren peningkatan volume perdagangan dalam lima tahun terakhir, namun masih terbuka banyak peluang yang belum dimanfaatkan pebinis kedua negara. Untuk itu, Menlu RI mengundang pengusaha dan investor Liechtenstein untuk memanfaatkan berbagai peluang pembangunan di Indonesia.  

“Saya mengundang pebisnis Liechtenstein untuk ikut serta dalam Trade Expo Indonesia 2017 yang akan diadakan di BSD City, 10-15 Oktober 2017,” tutur Menlu Retno. 

Selain itu, Menlu juga menyampaikan harapannya agar sebagai salah satu negara anggota EFTA, atau European Free Trade Association, Liechtenstein dapat membantu mendorong penyelesaian negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement antara Indonesia dan EFTA.

Penyelesaian CEPA diharapkan mendorong peningkatan kerja sama ekonomi khususnya di bidang perdagangan secara signifikan. Saat ini, perundingan CEPA antara Indonesia dan EFTA telah berlangsung 12 kali. Perundingan selanjutnya diharapkan dapat dilakukan pada bulan November 2017 di Jakarta. 

Selain membahas isu perdagangan, Menlu Retno mengapresiasi kerja sama saling dukungan yang diberikan oleh Liechtenstein terhadap pencalonan Indonesia di berbagai organisasi internasional. Dalam kaitan ini, Menlu RI juga menyampaikan pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap di DK PBB periode 2019 – 2020.  

Pada bagian lain dari pertemuan ini, Menlu Frick mengapresiasi partisipasi Indonesia dalam memelihara perdamaian dan keamanan dunia terutama melalui kontribusi Pasukan Penjaga Perdamaian PBB. Selain itu, kedua Menlu turut membahas mengenai situasi di kawasan, termasuk di Rakhine State. (p/ab)